Wednesday, May 28, 2008

Sepenting Apa?

"Don't say: 'God, I have a big problem'. Instead say: 'Hey problem, I have a Big God!' Just do in His way..."

Kata-kata di atas pernah bunda dapat via sms dari abimu dulu. Jaman bunda masih berkutat dengan tugas akhir dan abi masih melanglang buana jadi konsultan untuk tekadnya ingin menikah (menikahi siapa coba...?? Tebaaak...! )

Kalimat itu pula yang terngiang-ngiang di telinga bunda saat ini. Bunda merasa bahwa hal-hal yang akan terjadi di saat yang akan datang sepertinya tidak sesuai dengan yang bunda harapkan. Lalu ada pula hal-hal remeh yang terjadi yang sebenarnya juga tidak bunda harapkan terjadi tapi juga tidak dapat bunda hindari karena bukan bunda yang melakukannya.
Sebagai ilustrasi saja ya zee, misalnya kemarin bunda mendapati panci sudah menjadi gosong. Padahal bunda sangat memerlukan panci itu karena itu panci satu-satunya yang ada di rumah ini.
Saat itu bunda merasa kesal karena merasa harus beli panci baru lagi yang sebenarnya tidak dianggarkan. Berarti bunda harus 'mengganggu' abi dengan masalah remeh yang tidak disebabkan oleh bunda.
Tapi lalu bunda berpikir, sepenting apa sih masalah ini sampai membuat bunda kesal?
Kalau situasinya lain, tempatnya lain, apakah bunda akan sekesal ini?
Ambil contoh badai Nargis yang melanda Myanmar.
Kira-kira kalau bunda adalah salah seorang penduduk Myanmar yang sanak saudaranya meninggal akibat badai dan rumahnya hancur diterjang angin kencang, masalah panci gosong akan menjadi penting tidak ya, bagi bunda?
Tentu tidak.
Karena kemungkinan besar bunda akanlebih fokus pada bagaimana cara supaya malam ini tidak kedinginan, bagaimana supaya perut yang sakit karena lapar bisa terisi....

Sungguh kita beruntung zee, karena setiap hendak tidur tidak perlu emikirkan hendak tidur dimana, klo malam ini panas tinggal pijit tombol remote AC, dan angin sejuk pun berhembus. Klo malam ini dingin, tinggal tarik selimut dan memeluk zee supaya hangat.
Hal-hal ini nampaknya remeh betul, tapi bagi ribuan atau jutaan orang lain di tempat-tempat lain yang tidak kita tahu, hal ini adalah masalah utama mereka.
Betapa banyak orang yang bahkan tempat berlindung pun tidak punya. Kita? Kita tidak pernah perlu takut akan hujan, karena atap rumah kita kokoh. Dinding rumah kita kuat.

Itulah mungkin maksud dari bersyukur. Betapa hal remeh kita adalah hal penting bagi orang lain. Dan mengapa pula kita harus selalu memikirkan orang lain?
Jawabnya adalah karena kita orang muslim, zee.
Tidaklah seorang muslim yang baik jika ketika bangun tidurnya tidak langsung memikirkan orang lain.
Coba, sampai segitunya lho zee kita harus berbuat baik pada orang lain.
Bahkan Allah tidak suka pada kita jika kita bisa makan kenyang sementara tetangga kita lapar.
Nah, zee, kalau begitu zee bisa tau sekarang.
Apa yang penting dan tidak begitu penting bagi kita (bunda, zee, dan abi).
Sebisa mungkin diri ini jangan menjadi beban.
Dan jika hendak mengeluh, ingatlah hal-hal penting bagi kita, belum tentu penting bagi orang lain.
Dan bersyukurlah. Semua milik Allah dan bisa Allah ambil kapan saja jika Dia menghendaki.

Wallahu'alam.

I love you so much my sweet zee.

1 comment:

Taufik Rahman said...

Alhamdulillah Ya Alloh atas segala nikmat yang telah Kau anugerahkan pada keluarga kami..

Berilah kami kesempatan, kekuatan, kenikmatan dan keistiqomahan untuk berbagi kenikmatan ini kepada orang lain juga. Amin

I love my family.
Suaminya Atti & Abi nya Zahwa