Friday, February 22, 2008

Pergi Belanja (a story for my dear Zee)

Suatu hari di dunia Fischer.....

"Fischer kuning...!"
"Ya bundaa..."
Fischer kuning segera memenuhi panggilan bundanya.
"Ada apa bundaku sayang?" tanyanya dengan senyum manis.
"Tolong pergi ke warung ya, belikan Bunda terigu, gula, telur, dan mentega. Kuning bisa ingat semuanya?" tanya bunda Fischer.
"Ya bunda, bisa. Terigu, gula, telur, terus.... umm.... Mentega!" sahut si kecil Fischer kuning dengan bangga.
"Anak bunda pinter. Belinya di Pak Biru ya..."
"Iya bun. Kuning pergi dulu yaaaaa. Assalamu'alaikuuuumm..." sahut Fischer kuning sambil berlari keluar rumah.
"Eee.. Wa, Wa'alaikum salam.."jawab bunda Fischer sambil menggeleng-gelengkan kepala.


Sampai di warung Pak Biru....

"Assalamu'alaikum Pak Biru!" Fischer kuning dengan bersemangat menyapa.
"Waalaikum salam.... Ada perlu apa nak kuning?" sapa Pak Biru dengan ramah.
"Aku mau beli terigu, gula, telur, lalu...." Fischer kuning berpikir keras,
"Lalu..Mentega! Iya, betul. Terigu, gula, telur, dan mentega!" sahut Fischer kuning dengan bangga.
"Baiklah, terigu, gula, telur, dan mentega. Nak kuning mau beli berapa banyak?"tanya Pak Biru lagi.
"Berapa banyak?"ulang Fischer kuning tampak bingung.
"Iya, terigu, gula, telur, dan menteganya berapa banyak? Satu kilo? Satu karung?" canda Pak Biru.
"Waaah, aku lupa tanya bunda!!" sahut Fischer kuning sambil menepuk dahinya.
"Aku pulang dulu ya Pak Biru. Tanya bunda dulu..." pamit Fischer kuning sambil berlari pulang.
Pak Biru cuma bisa terbengong-bengong.


Sampai di rumah....

"Assalamu'alaikuuum,"sapa Fischer kuning tergopoh-gopoh masuk ke rumah.
"Waalaikum salam," jawab bunda Fischer.
"Sudah belanjanya, nak?" tanya bunda Fischer sambil tersenyum.
"Hehehe, belum bunda. Aku lupa tanya, bunda perlu terigu, gula, telur, dan menteganya berapa banyak..." kata Fischer kuning sambil tersipu-sipu.
"Kamu sih, tadi bunda belum selesai bicara sudah main pergi saja. Sekarang dengarkan baik-baik ya. Terigunya 1 kilo, gulanya 1 kilo, telurnya 6 butir, lalu menteganya 1 kotak. Hafal?"
"Siiiip bunda! Aku hafal kok. Berangkat lagi yaaaa... Assalamu'alaikuuum!" sahut Fischer kuning sambil langsung berlari meninggalkan rumah.
"Wa'alaikum salam," jawab bunda Fischer lagi-lagi sambil geleng-geleng kepala.


Kembali ke warung Pak Biru....

"Assalamu'alaikum, Pak Biru," sapa Fischer kuning masih dengan semangat tinggi.
"Waalaikum salam, nak kuning," jawab Pak Biru masih dengan ramahnya.
"Aku tau sekarang. Bunda perlu terigu 1 kilo, gula 1 kilo, telur... Umm, telurnya... Oya, telur 6 butir, lalu menteganya 1 kotak! Nah, aku ingat semua kan!" kata Fischer kuning dengan bangga.
"Baiklah nak kuning, bapak siapkan ya. Terigu 1 kilo, gula 1 kilo, telur 6 butir, dan terakhir, mentega 1 kotak. Sudah ini saja nak?" tanya Pak Biru.
"Iya, pak. Sudah. Terima kasih ya, pak," jawab Fischer kuning yang masih bangga karena berhasil mengingat semua perintah bundanya.
"Baiklah. Semuanya jadi Rp 50.000, ya nak," kata Pak Biru lagi.
"Haaaaaaaaaaa? Lima puluh ribu??? Aduuuuh, aku lupa bawa uang!!!! Hwwaaa, bundaaaaaaa...."
Fischer kuning pun menangis di warung Pak Biru.



Moral of the story: kalo tidak teliti dan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu justru bisa menambah masalah dan pekerjaan bisa-bisa jadi tidak akan pernah selesai....
So... Focus, Cautious, and Exact ;)
Luv u, my sweet Zee.... :*

1 comment:

[ w i n D ] said...

aku suka...aku suka.....iyah...Z's mom...you inspired me to make a note before do shopping....(secara lo tau memori kadang kala sangat mudah menghilang...)